“Instanisasi” (dalam) Pendidikan
(Resume) Setiap kali akan menghadapi Ujian Ahir siswa dibebani oleh belajar yang begitu berat dan di luar jam belajar yang wajar. Proses tersebut adalah salah satu proses “Instanisasi” (dalam) Pemdidikan. Menyadai hal tersebut berbagai pihak telah memanfaatkannya dengan menjamurnya program belajar tambahan di sekolah, Lembaga bimbingan belajar (LBB) dan lain sebagainya untuk memperoleh keuntungan. Yang perlu kita sadari baik masyarakat, sekolah , maupun pemerintah bahwa pendidikan adalah suatu proses, suatu proses untuk mempersiapkan diri siswa untuk mengahadapi hidup. Sehingga tidak ada isitilah “Instan” dalam dunia pendidikan.
Setiap menjelang pelaksanaan Ujian Nasional maka banyak sekolah, orang tua dan siswa disibukkan dengan kegiatan-kegiatan persiapan menghadapi ujian akhir tersebut. Sehingga peluang ini memberikan kesempatan bagi lembaga bimbingan belajar (LBB) untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. Ada yang secara langsung bekerja sama dengan sekolah ada pula yang bekerja secara mandiri. Yang jelas mereka telah berlomba-lomba untuk memperoleh siswa sebesar-besarnya dengan berbagai janji. Pihak sekolah pun juga tidak ketinggalan untuk siswa kelas VI ( SD ), Kelas IX ( SMP) dan kelas XII ( SMA dan SMK) diadakanya pelajaran tambahan.
Melihat situasi seperti ini seolah – olah siswa tersebut sedang menghadapi suatu hal yang besar atau sesuatu yang sangatlah penting, sehingga mengharuskan mereka untuk belajar lebih dari jam belajar normal. Jika kita perhatikan waktu belajar siswa pada semester genap tersebut kurang dari 6 bulan, karena Ujian Nasional dilaksanakan pada pertengahan bulan April 2009. Sehingga bisa dibayangkan mereka harus menyelesaikan materi pelajaran satu tahun dengan waktu yang sangat singkat. Melihat persiapan yang begitu berat yang harus dilakukan siswa, maka sebenarnya timbul suatu keanehan. Keanehan tersebut adalah mengapa kesemuanya itu seolah-oleh harus dilakukan pada saat siswa pada jengang akhir untuk menghadapi Ujian Akhir . Pada hal siswa tersebut juga telah melalui jenjang kelas- jenjang sebelumnya. Sekarang apa gunanya belajar pada jenjang kelas – jenjang kelas sebelumnya jika pada jenjang terakhir mereka harus berajar yang diluar sewajarnya ? Bila kita mau jujur sebenarnya pendidikan adalah suatu proses jadi dari jenjang ke jenjang merupakan suatu persiapan dan persiapan tersebut bukan hanya untuk Ujian Akhir saja tetapi persiapan bagaimana siswa tersebut akan meghadapi hidup.
Bila kita sadari bersama dalam dunia pendidikan tidaklah ada istilah “instan”. Sehingga bila boleh dikatakan proses yang selama ini kita laksanakan lebih mengacu pada “Instanisasi” (dalam) pendidikan. Bila ini berlanjut maka generasi-generasi penerus bangsa ini juga boleh dikatakan generasi yang instan. Banyak siswa saya lihat lebih tertarik pada hal yang sifatnya instan ini, sebagai contoh dalam menyelesaikan suatu soal saja , mereka menginginkan suatu cara yang instan yang hal ini banyak di berikan pada bimbingan belajar atau LBB. Cara penyelesaian instan ini baik jika diiringi dengan pemahaman yang benar tentang materi tersebut . Sehingga walaupun penyelesaiannya disajikan secara instan tetapi mereka telah mengetahui asal-usul dari cara instan tersebut sehingga jika permasalahnya dibuat lebih mendalam atau lebih berkembang mereka masih mampu untuk menyelesaikannya.
Saya sangat mengharap semua pihak menyadari bahwa proses dalam pendidikan itu penting. Dalam pendidikan ini proses demi proses ini harusnya dilalui oleh siswa dengan sadar dan wajar. Walau pun banyak program-program dari pemerintah yang sangat mendukung bagi terciptanya suatu proses pendidikan yang baik , kita ambil contoh seperi program BOS, AUSKM, bahkan peningkatan anggaran pendidikan yang pada tahun 2009 ini mencapai 51 triliun rupiah, tetapi proses pendidikan itu tidak mempunyai gradien yang sama persis seperti gradien peningkatan program dan anggaran tersebut. Kalau semua yang dicanangkan pemerintah tersebut diprogram, dilaksanakan , diawasi , dievaluasi secara berkelanjutan dan dengan pengawasan yang ketat dari masyarakat , maka proses pendidikan ini pun akan mengarah pada tujuan sesuai yang diharapkan oleh bangsa ini. Sehingga kedepan tidak ada siswa kelas VI (SD), kelas IX (SMP) dan kelas XII (SMA/SMK) yang perlu belajar secara instan seperti saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar