Minggu, 21 Maret 2010
Belajar Untuk hidup
BELAJAR UNTUK HIDUP
Kesadaran belajar untuk hidup bagi siswa-siswi sekolah menengah sangat lah rendah , peryataan ini mungkin perlu suatu pemikiran yang dalam untuk mengerti apa yang dimaksud. Tetapi mari kita lihat disekiling kita, terutama menjelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Banyak sekali siswa, Orang tua bahkan guru begitu sibuk untuk menyiapkan agar bias lulus. Ada pula yang sampai-sampai berani melakukan atau menggunakan hal-hal yang “tidak baik”. Sebagai contoh mencari bocoran soal atau jawaban soal UN. Bahkan ada yang sampai berani membeli dengan harga yang tinggi untuk jawaban atau soal Un tersebut, padahal tidak ada jaminan bahwa soal atau jawabn itu sama dengan UN yang akan diujikan. Bila semua pihak menyadari bahwa belajar untuk hidup maka hal-hal tersebut tidak perlu terjadi. Jadi dengan menyadari tersebut maka siswa , orang tua bahkan guru akan sadar bahwa nilai bukan sekedar nilai tetapi menunjukkan kompetensi atau kemampuan yang dimiliki mereka. Jadi ada suatu tanggung jawab antara nilai dan kemampuan tersebut. Jika nilai yang tinggi mareka mempunyai tanggung jawab terhadap kompetensi yang sesuai dengan nilai tersebut. Bagi yang nilainya rendah mereka mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan sehingga kompetensi tersebut dapat digunakan untuk menjawab tantangan hidup. Semoga pendidakan Indonesia Semakin Maju !
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar